Desain Komunikasi Visual

Sejarah dan Pengertian Desain Komunikasi Visual

       Istilah Desain Komunikasi Visual sebelumnya dikenal dengan Desain Grafis. Di indonesia sendiri, istilah Desain Komunikasi Visual mulai terkenal pada tahun 60-an. Penyebab perubahan istilah tersebut sebenarnya hanya tuntutan industri saja. Desain grafis mengacu pada desain yang hanya digunakan pada media cetak saja. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, munculah media visual yang jauh lebih interaktif daripada media cetak, seperti website, televisi, video dan lainya. Karena jangkauan desain grafis dianggap terlalu sempit dan kurang pas untuk mendefinikasikan berbagai media visual berbasis teknologi maka munculah isitilah baru yaitu, Desain Komunikasi Visual.
       Desain Komunikasi Visual sendiri tersusun dari tiga istilah, yaitu desain, komunikasi dan visual. Desain sendiri berasal dari bahasa Prancis "desiner" yang berarti menggambarkan, merancang, menciptakan bentuk pula baik dua dimensi maupun tiga dimensi.Lalu kata komunikasi , berasal dari bahasa Latin "Communis" yang artinya memberitahukan. Maksud memberitahukan disini adalah memberikan dan menyebarkan informasi, berita, pesan, ide-ide. Sedangkan, visual adalah bentuk nyata yang bisa dilihat atau didengar.
       Jadi, menurut Adi Kusrianto (2007:2) desain komunikasi visual adalah suatu disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari konsep-konsep komu-nikasi serta ungkapan kreatif melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual dengan mengelola elemen-elemen grafis yang berupa bentuk dan gambar, tatanan huruf, serta komposisi warna dan layout (tata letak/perwajahan). Dengan demikian gagasan bisa diterima oleh orang atau kelompok yang menjadi sasaran penerima pesan.

Perbedaan Desain Komunikasi Visual dan Seni Murni

       Perbedaan antara desain komunikasi visual dan seni murni terletak pada tujuan karya tersebut. Tujuan desain komunikasi visual adalah agar karya yang terdiri dari elemen-elemen grafis dapat menyampaikan pesan sehingga siapa pun yang melihat karya tersebut dapat mengerti dan memahami pesan yang disampaikan. Hal ini berbeda dengan seni murni, karena seni murni adalah karya yang menitik beratkan pada estetika dibandingkan kegunaanya pada kehidupan sehari hari.

Elemen-elemen Desain Komunikasi Visual dan Seni Murni

       Christine Suharto Cenadi (1999:5) menyebutkan bahwa elemen-elemen desain komunikasi visual diantaranya adalah tipografi, ilustrasi, dan simbolisme. Elemen-elemen ini dapat berkembangan seiring dengan perkembangan teknologi dan penggunaan media. Dan berikut adalah penjelasanya mengenai elemen-elemen desain komunikasi visual, yaitu:
  • Tipografi
  • Pengertian tipografi menurut Frank Jefkins (1997:248), “Tipografi adalah seni memilih huruf, dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia, menggabungkannya dengan jenis huruf yang berbeda, menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia, dan menandai naskah untuk proses typesetting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda. Tipografi yang baik mengarah pada keterbacaan dan kemenarikan, dan desain huruf tertentu dapat menciptakan gaya (style) dan karakter atau menjadi karakteristik subjek yang diiklankan.” 
  • Ilustrasi
  • Pengertian ilustrasi menurut Menurut Pudjiastuti (1997:70), “Ilustrasi digunakan untuk membantu mengkomunikasikan pesan dengan tepat dan cepat serta mempertegas sebagai terjemahan dari sebuah judul, sehingga bisa membentuk suatu suasana penuh emosi, dari gagasan seakan-akan nyata. Ilustrasi sebagai gambaran pesan yang tak terbaca dan bisa mengurai cerita berupa gambar dan tulisan dalam bentuk grafis informasi yang memikat. Dengan ilustrasi, maka pesan menjadi lebih berkesan, karena pembaca akan lebih mudah mengingat gambar daripada kata-kata.” 
  • Simbolisme
  • Simbolisme sarana komunikasi yang sifatnya yang universal dan lebih mudah dimengerti dibanding kata-kata atau bahasa. Bentuk yang lebih kompleks dari simbol adalah logo. Logo merupakan identifikasi dari sebuah perusahaan karena logo harus mampu mencerminkan citra, tujuan, jenis, serta objektivitasnya agar berbeda dari yang lainnya. 
  • Layout 
  • Layout dalam bahasa indonesianya adalah tata letak. Pengertian layout menurut Graphic Art Encyclopedia (1992:296) “Layout is arrangement of a book, magazine, or other publication so that and illustration follow a desired format”. Yang artinya adalah layout merupakan pengaturan yang dilakukan pada buku, majalah, atau bentuk publikasi lainnya, sehingga teks dan ilustrasi sesuai dengan bentuk yang diharapkan.
  • Warna
  • Danger (1992:51) menyatakan bahwa warna adalah salah satu dari dua unsur yang menghasilkan daya tarik visual, dan kenyataannya warna lebih berdaya tarik pada emosi daripada akal.
  • Animasi
  • Animasi adalah penggunaan unsur gerak yang diaplikasikan pada suatu objek. Sehingga dalam dunia multimedia, kehadiran animasi dapat menimbulkan kesan tersendiri bagi yang melihatnya. 
    Berdasarkan teknik pembuatannya, animasi dibagi menjadi dua, yaitu:
      • Animasi dua dimensi (2D), adalah animasi yang berkesan datar (flat), baik itu karakter maupun warnanya.
      • Animasi tiga dimensi (3D), adalah karakter yang dibuat dapat dilihat dari berbagai sudut pandang dan adanya kesan mendalam atau berdimensi ruang.
  • Suara
  • Suara termasuk elemen pendukung yang berfungsi untuk menghidupkan suasana interaksi. Dalam multimedia interaktif, suara terbagi menjadi dua, yaitu suara utama dan suara pendukung. Suara utama adalah suara yang mengiringi pengguna selama interaksi berlangsung, sedang suara pendukung merupakan suara yang terdapat pada tombol-tombol 
Daftar Pustaka :
  • Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar desain komunikasi visual. Semarang : Unnes.
  • Laksana, Dwi. 2010. Elemen-elemen desain komunikasi visual. https://www.belajarmultimedia.wordpress.com/2010/09/16/elemen-elemen-desain-komunikasi-visual. Diakses : 21 September 2017.
  • Risyad, Ibrahim. 2016. Desain komunikasi visual dan seni murni. https://ibrahimrisyad45.wordpress.com/2016/12/03/desain-komunikasi-visual-dan-seni-murni. Diakses : 21 September 2017.
  • Widjaja, Christianto. 2016. Adobe InDesign, cetak sampai digital. Google Books. Diakses 12 September 2017, dari Google Books.
  • Witari, Ni Nyoman Sri dan I Gusti Nyoman Widnyana. 2014. Desian komunikasi visual. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Komentar